0
Synopsis: Dua tahun berlalu sejak akhir dari cerita Final Fantasy VII. Dunia sudah cukup banyak berubah. Orang-orangnya juga sebagian sudah berubah. Selain tokoh-tokoh lama, muncul juga beberapa tokoh baru seperti Kadaj, Loz dan Yazoo. Shinra corporation yang di bawah kepemimpinan Rufus merasa bersalah karena hampir menghancurkan dunia kini berusaha menjaganya dari kelompok Kadaj saat Kadaj dan geng berusaha untuk mendapatkan sel Jenova yang mereka sebut Mother untuk tujuan reuni.
 Saat ini orang yang terekspos dengan lifestream punya kemungkinan terkena penyakit yang disebut Geostigma. Cloud dan Denzel (anak angkat Tifa) termasuk yang jadi korban. Kadaj dan gengnya mengira bahwa Cloud yang menyimpan sel Jenova sehingga mereka terus-menerus mengganggu Cloud, Tifa dan anak asuhnya. Akhirnya Kadaj berhasil mendapatkan Mother dan reuni yang diimpikannya pun terjadi. Semua geng Avalanche muncul kembali. Cloud, Tifa, Cid, Bareth, Vincent, Yuffie, Red XII dan Cait Sith (tanpa bonekanya). Sayangnya karena plot cerita yang ringan, kita tidak akan melihat perkembangan karakter yang lain-lain kecuali Cloud dan sedikit Tifa. Bagi yang rindu dengan banyak karakter di FF VII akan senang dengan kemunculan kembali anak perempuan Bareth, Marlene, juga geng Turks yang terdiri dari Rude, Reno, Tseng dan Elena. Kali ini kelompok Turks yang menjadi preman untuk Rufus Shinra, ikutan pindah jalur dengan boss mereka jadi protagonis. Pendalaman karakter yang diberikan untuk Cloud adalah tentang rasa bersalahnya atas kematian Aeris di FF VII. Kebanyakan orang mengambil asumsi dengan mengira bahwa Cloud berduka karena ia suka sama Aeris. Di film ini akan lebih terbuka lagi bahwa apa yang dirasakan Cloud adalah rasa bersalah. Ia sedikitnya telah dua kali mengalami hal seperti ini. Yang pertama adalah saat kematian Zack - rekannya sesama Soldier, yang kedua adalah saat kematian Aeris. Cloud adalah karakter pendiam yang tidak punya banyak teman, karena itulah ia sangat menghargai teman-temannya dan merasa luar biasa kehilangan ketika ada di antara mereka yang meninggal. Ketika Zack meninggal, Cloud tanpa sadar mengambil alih memorinya dan hidup dengan ingatan Zack. Ketika Aeris meninggal, Cloud makin menjauh dari teman-temannya. Ia takut kehilangan lebih banyak lagi. Dari semua temannya hanya Tifa yang mengerti hal ini. Dan Tifa juga yang akhirnya 'mengomeli' Cloud untuk bangun dari rasa bersalah yang begitu berlebihan hingga Cloud sering bertingkah munafik. Salah satu kalimat Tifa yang dengan baik menggambarkan keadaan ini adalah: "Kamu berlagak seakan-akan tidak mau diganggu, tetapi handphone kamu selalu dalam keadaan menyala!" Tifa adalah karakter yang luar biasa. Di FF VII, saat Cloud datang dan bertingkah seakan-akan dirinya adalah Zack, Tifa segera mengerti apa yang terjadi. Dengan sabar dia membiarkan Cloud hidup dalam angan-angan. Ketika Cloud terpuruk makin jauh akibat kematian Aeris, Tifa masih menerimanya dengan setia dan membiarkan bar miliknya jadi pangkalan delivery service Cloud. Hanya ketika muncul bahaya baru dan jiwa banyak orang terancam barulah Tifa menyadarkan Cloud dengan cara paksa (diceramahi). Sayangnya, hanya sebatas inilah story yang diberikan Square untuk dr. Tifa si psikolog.










 Karakter : Cloud Strife. Tifa Lockheart.
Kadaj. Loz. Yazoo. Marlene Wallace. Denzel. Reno. Rude. Rufus. Vincent Valentine. Yuffie Kisaragi. Bareth Wallace. Cid Highwind. Red XII. Cait Sith. Aeris Gainsborough. Zack. Sephiroth. Elena. Tseng.

sekarang tersedia dalam versi 3gp

unduh disini

Posting Komentar

downloader yang baik selalu meninggalkan komentar yang kritis dan membangun

 
Top